Rabu, 09 Februari 2011 | By: Lusiana Indrasari

GLOBAL WARMING

Perubahan iklim yang dialami dunia ini semakin ekstrim yang ditandai dengan cuaca yang tidak menentu setiap harinya. Selain itu sering terjadi bencana alam di bumi ini yang sangat merugikan makhluk hidup di dunia. Hal tersebut dinamakan Global Warming. Global warming atau pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Hal ini disebabkan oleh kesalahan manusia sendiri yang tidak mementingkan alam semesta ini. Polusi udara adalah masalah utama yang menyebabkan bumi ini mengalami global warming. Penyebab polusi udara ini diakibatkan oleh banyak sekali orang di dunia ini yang memakai kendaraan beroda empat. Oleh sebab itu asap knalpot yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan menyebabkan polusi udara. Akibat-akibat global warming yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
         Banyak hal yang menjadi penyebab global warming. Sedikit yang kita lakukan jika tidak ada pengetahuan dan kesadaran dari kita akan menyebabkan bumi akan semakin hancur oleh pemanasan global. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini. Diantaranya kita dapat melakukan hal kecil dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh besar untuk mengurangi global warming, yaitu :
  • Turunkan suhu AC Anda.
  • Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
  • Gunakan pemanas air tenaga surya.
  • Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
  • Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa, dan mengurangi global warming.
  • Maksimalkan pencahayaan dari alam.
  • Hindari posisi stand by pada elektronik Anda!
  • Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
  • Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut!
  • Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
  • Gunakan kertas lebih sedikit. Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo.
  • Gunakan e-banking. Memaksimalkan penggunaan e-banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda.
  • Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll).
  • Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat!
  • Kurangi perjalanan bisnis Anda.
  • Jangan membeli bunga potong.
  • Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
  • Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
  • Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
  • Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
  • Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
  • Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol, yang memacu terjadinya global warming.
  • Makan siang di kantor. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).
  • Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
  • Gunakan gelas yang bisa dicuci.
  • Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda, dan pastinya mengurangi global warming.
  • Tanam pohon setiap ada kesempatan.
  • Kurangi konsumsi daging.
  • Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
  • Beli produk lokal
  • Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
  • Beli dalam kemasan besar.
  • Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
  • Hindari fast food.
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
        Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
        Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
2. Efek umpan balik
         Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Dampak Pemanasan Global
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
         Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
        Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
        Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
2. Suhu Global Cenderung Meningkat
        Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
3. Gangguan Ekologis
        Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

0 komentar:

Posting Komentar