Rabu, 30 Maret 2011 | By: Lusiana Indrasari

Kalimat Majemuk


Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal. Pembentukan kalimat majemuk ada yang memerlukan kata penghubung ada pula yang tidak.

Kalimat majemuk dibedakan menjadi
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Mejemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk Setara
 Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya sederajat.
 Kalimat majemuk setara terdiri dari :
1. Kalimat majemuk penjumlahan ditandai dengan kata sambung lalu, lagi, kemudian, dan.
Contoh :
Kakak membaca buku, kemudian menulis surat.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai dengan kata sambung atau.
Contoh :
Ibu membeli ikan atau ayam.
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai dengan kata penghubung tetapi, melainkan.
Contoh :
Ayah tidak pergi ke kantor melainkan ke rumah sakit.


Kalimat Majemuk Rapatan
 Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan.
 Hal tersebut terjadi karena kata-kata yang dirapatkan pada bagian-bagian kaliamat itu memiliki fungsi yang sama.
 Perapatan dilakukan dengan menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama.

1. Kalimat majemuk rapatan subjek
Contoh :
Pak Adi guru mengaji.
Pak Adi ketua RT.
Pak Adi guru mengaji dan ketua RT.

2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
Contoh :
Kiki pandai bermain bola.
Galih pandai bermain bola.
Kiki dan Galih pandai bermain bola.

3. Kalimat majemuk rapatan keterangan.
Contoh :
Sore hari kakak menyiram bunga.
Sore hari adik menyapu halaman.
Sore hari kakak menyiram bunga dan adik menyapu halaman.


Kalimat Majemuk Bertingkat
 Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsur-unsurnya tidak sederajat.
 Salah satu unsurnya sebagai induk kalimat.
 Unsur lainnya sebagai anak kalimat.

Jenis-jenis kalimat mejemuk bertingkat :

1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, ditandai dengan kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
Contoh :
Jika tidak hujan, saya akan datang ke rumahmu.

2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai dengan kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, daripada, laksana.
Contoh :
Doni lebih senang bermain sepakbola daripada bermain basket.

3. Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai dengan kata sambung sebab, karena, oleh karena
Contoh :
Amir tidak masuk sekolah karena sakit.

4. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai dengan kata sambung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh :
Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.

5. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh :
Sari dapat mempertahankan prestasinya dengan cara berlatih dengan giat.

6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan kata sambung bahwa, yaitu.
Contoh :
Pak Madi telah menggemburkan tanah, yaitu dengan mencangkul tanah itu sampai kedalaman 10 centimeter.

7. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan kata sambung ketika, sewaktu, semasa.
Contoh :
Ibu selesai memasak ketika saya pulang sekolah.


KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
 Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kelimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk campuran dibentuk sekurang-kurangnya oleh tiga kalimat tunggal.

 Contoh :
Adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai memasak.
Selasa, 29 Maret 2011 | By: Lusiana Indrasari

Kalimat Langsung dan Tidak Langsung



I.           Kalimat langsung

Bila karakter dalam cerita berbicara kepada dirinya sendiri (menggumam) atau kepada karakter lain, maka apa yang dikatakan si karakter ditulis dalam kalimat langsung.

Ada 2 bagian :
·        Kutipan atau yang diucapkan si karakter.
·        Pengiring atau penjelasan siapa yang mengucapkan kutipan itu.

Cara penulisan kalimat langsung :
1.   Susunan kutipan-pengiring
·        Bila kutipan ada di awal kalimat, masukkan tanda petik pembuka dan tulis kutipannya diawali dengan huruf besar.
·        Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
·        Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.
·        Ikuti dengan spasi.
·        Masukkan pengiring tanpa diselipkan tanda koma dan huruf besar.
·        Akhiri pengiring dengan tanda titik.

Contoh : “Apa yang harus ku lakukan?” gumam Ratu Gading Mas.


2.  Susunan pengiring-kutipan
·       Bila kutipan ada di akhir kalimat, tuliskan pengiringnya dulu seperti menulis kalimat biasa.
·       Selipkan tanda koma sebelum menambahkan kutipan.
·       Selipkan spasi.
·       Masukkan tanda petik pembuka dan awali kutipan dengan huruf besar.
·       Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
·       Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.

Contoh : Lalu Ratu berkata kepada pengawalnya, “Suruh kedua wanita itu menghadapku!”


3. Susunan kutipan, pengiring dan kutipan lagi.
·        Ulang cara menulis kalimat langsung yang susunannya pengiring-kutipan, tetapi jangan taruh tanda titik di belakang pengiring.
·        Taruh tanda koma di belakang pengiring.
·        Selipkan spasi
·        Masukkan tanda petik pembuka dan tetapi jangan awali kutipan dengan huruf besar.
·        Tambahkan tanda titik, tanda seru atau anda tanya di akhir kutipan.
·        Masukkan tanda petik penutup di akhir kutipan.

Contoh : “Tunggu!” teriak penasehat ratu,  “lebih baik kita selidiki dulu masalahnya.”



II.        Kalimat tidak langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan bahwa si karakter telah mengatakan sesuatu.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung :
1.        Tidak ada tanda petik.
2.      Ada penambahan kata ganti orang yang sedang berbicara.
3.      Ada kata tugas : bahwa, agar, supaya, sebab, untuk, tentang, dan lain-lain.

Contoh :
·              Ratu Gading Mas tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
·              Ia menyuruh pengawalnya untuk membawa kedua wanita itu masuk.
·              Penasehat ratu menyuruh pengawal itu untuk menunggu dan menyarankan agar mereka menanyakan dulu sebabnya.

Selasa, 22 Maret 2011 | By: Lusiana Indrasari

BANJIR di JAKARTA



 Banjir di Jakarta.Kalau kita dengar kota jakarta pasti sudah terkenal dengan kota metropolitannya dan kepadatannya, selain itu ada hal yang tidak pernah terlewat atas kota jakarta yaitu banjir di jakarta.Sudah menjadi langganan tiap taun banjir di jakarta ini, sehingga kota tersebut menjadi banyak pembicaraanpa di media masa apa yang menjadi penyebab banjir di jakarta ini terus terjadi tiap tahunnya.

Kalau berdasarkan info yang saya dapat bahwa dikabarkan karena penyebab banjir di jakarta tersebut mengakibatkan tinggi permukaan laut mulai naik, sehingga hal ini sangat membahayakan sekali bagi keamanan masyarakat kota tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto kepada para wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (26/10/2010), mengatakan, genangan terjadi akibat drainase di jalan tersumbat. Prijanto juga mengakui, banyak drainase yang saat ini tersumbat di wilayah Jakarta. "Memang masih banyak. Ini semua akan diselesaikan di program tahun 2011. Di situ akan ada crossing saluran-saluran. Itu semua akan diperbaiki," katanya.

Jadi, hingga akhir tahun, Jakarta tetap tergenang jika hujan? "Iya," jawab Prijanto singkat.

Prijanto menambahkan, pada 2011, ada 56 lokasi genangan jalan arteri dan kolektor di DKI yang akan diselesaikan. Angka ini terdiri dari 15 lokasi di Jakarta Pusat, 5 lokasi di Jakarta Utara, 6 lokasi di Jakarta Timur, 11 lokasi di Jakarta Selatan, dan 19 lokasi di Jakarta Barat. Total anggaran untuk penyelesaian lokasi genangan ini mencapai Rp 102,4 miliar.

Selanjutnya, pada 2012, ada 17 lokasi genangan yang akan dibenahi. Penyelesaian ini akan memakan dana Rp 35,2 miliar. Sementara itu, tahun ini, ada 33 lokasi genangan yang diperbaiki dengan menghabiskan dana Rp 65,7 miliar. Selain itu, saat ini ada dua drainase di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diperbaiki. Dia mengakui, drainase itu tak cukup besar untuk menampung air hujan.
Kamis, 17 Maret 2011 | By: Lusiana Indrasari

Resensi Film Green Hornet

Starring : Seth Rogen, Jay Chou, Christoph Waltz
 
S I N O P S I S

Britt Reid (Seth Rogen) mungkin tak mengira bakal mewarisi sebuah tanggung jawab yang sangat berat dari mendiang ayahnya. Saat ayahnya meninggal, Britt menjadi pewaris perusahaan milik ayahnya yang bergerak di bidang pemberitaan. Sayangnya takdir mengatakan lain. Britt ditakdirkan menjadi seorang pembela kebenaran bernama Green Hornet.

Petualangan Britt berawal ketika ia berkenalan dengan Kato (Jay Chou), salah seorang karyawan mendiang ayahnya yang punya minat unik. Kato punya hobi membuat senjata ampuh yang nantinya bakal menjadi senjata duo Green Hornet dan Kato. Dengan berbekal senjata-senjata ini Green Hornet dan Kato memerangi ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka.

Dalam waktu singkat, dua pembasmi kejahatan ini jadi pembicaraan di mana-mana. Para penjahat gentar mendengar nama mereka sementara pihak kepolisian merasa 'terganggu' dengan munculnya dua orang bertopeng yang seolah mempermalukan mereka sebagai penegak hukum. Tugas membasmi kejahatan ini juga yang mempertemukan Green Hornet dan Kato dengan Benjamin Chudnofsky (Christoph Waltz), raja dunia kejahatan yang ternyata sedang merancang skenario untuk menghabisi duo ini selamanya.

PENALARAN


Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
·        Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
·        Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.