Pesan itu tidak sama dengan kata, bahkan jauh dari sekedar kata. Penyiar harus memperhatikan pelbagai ragam emosi dan reaksi ketika sedang melihat kata-kata pada kertas. Kata-kata harus disampaikan sesuai dengan maknanya. Hal yang sering menimbulkan masalah bagi penyiar adalah kegagalan dalam membaca, sehingga meerusak atau mengacaukan makna pesan.
Seorang penyiar dapat menyampaikan makna dengan menafsirkan naskah yang dikomunikasikan. Melalui perubahan nada suara dan tekanan, makna kata-kata dalam naskah berita dapat disampaikan pada pendengar. Kata harus diberi emosi atau diberi makna yang cocok. Penyiar seharusnya mengomunikasikan pesan dalam naskah dengan jelas dan tepat. Untuk dapat melakukan hal itu, penyiar harus :
1. Menagnalisi secara teliti makna dan tujuan naskah
2. Memahami kata dan frase dengan pelbagai cara sehingga mempunyai makna dan dampak pada pendengar.
Untuk mencapai kedua hal itu diperlukan pengalaman bertahun-tahun. Orang professional pun tidak pernah melupakan kebutuhan ini. Ia harus pesan dan mengomunikasikannya. Kemampuan menafsirkan naskah dengan tepat itu penting bagi penyiar. Penyiar harus mampu membaca naskah, sehingga pendengar dapat melukis gambaran makna di kepalanya. Dan sisi lain dari itu, penyiar harus bekerja bukan hanya sekedar membaca naskah. Pentiar pemula diharapkan menekuninya untuk membuat pendengar yakin.
Menemukan kata-kata kunci merupakan langkah pertama dalam menganalisis makna naskah. Penyiar kadang-kadang menentukan kata kunci secara serampangan dengan menggarisbawahi setiap k ata yang tampak sesuai. Teknik itu lebih baik daripada tidak melakukan sama sekali. Salah satu teknnik untuk manangkap inti penggalan naskah adalah melalui membaca dan mengidentifikasi tiga kata yang dapat meringkas isinya. Teknik ini dapat meningkatkan keakuratan penafsiran.
0 komentar:
Posting Komentar