Sabtu, 26 Februari 2011 | By: Lusiana Indrasari

METODE ILMIAH


Lusiana Indrasari (12108202)
3 KA 06
Kelompok 7
Tugas ( Metode ilmiah)

Pengertian Metode Ilmiah

Dari segi maknanya, pengetahuan ilmu sepanjang yang terbaca dalam pustaka menunjuk pada sekurang-kurangnya tiga hal, yakni pengetahuan, aktivitas dan metode. Pengertian ilmu sebagai penegetahuan itu sesuai dengan asal usul istilah inggris science yang berasal dari perkataan latin scientia. Kata scientia ini berasal dari bentuk kata kerja scire yang artinya mempelajari dan mengetahui.
Dengan demikian, dapatlah dipahami bilamana ada makna tamabahan dari ilmu sebagai aktivitas. Istilah ilmu untuk menyebut suatu metoda guna memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya. Istilah science digunakan untuk menentukan suatu metoode untuk memperoleh pengetahuan objektif dan dapat diuji kebenerannya. Secara praktis penggunaan istilah science seperti ini adalah sinonim dengan “scientific method” (metode ilmiah).
Demikianlah makna ganda dari pengertian ilmu. Tetapi pengertian ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas atau metode itu bila ditinjau lebih mendalam sesungguhnya tidak saling bertentangan. Bahkan sebaliknya, ketiga hal itu merupakan kesatuan logis yang mesti ada secara berrurutan. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Metode ilmiah pun dapat diartikan sebagai prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara tekhnis untuk memperoleh pengetahuan baru atau menegembangkan pengetahuan yang ada.
Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya
Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:.

1. BerdasarkanFakta
2. Bebas dari Prasangka
3. Menggunakan Prinsip Analisa
4. Menggunakan Hipotesa
5. Menggunakan Ukuran Obyektif


Tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah

Tujuan METODE ILMIAH adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Sikap Ilmiah

Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
• Sikap ingin tahu
• Sikap kritis
• Sikap obyektif
• Sikap ingin menemukan
• Sikap tekun

Langkah-Langkah Dalam Metode Ilmiah

Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.

1. Perumusan masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
• Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
• Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
• Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

2. Penyusunan kerangka berfikir
Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hpotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan kerangka berfikir ini di susun secara rasional berdasarkan permis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan factor- factor empiris yang relevan dengan permasalahan.

3. Perumusan hipotesa
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
• Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
• Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

4. Pengujian hipotesa
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

5. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
• Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
• Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

Klasifikasi Penelitian menurut Tujuan:

1. Penelitian Dasar (Basic Research) : ialah penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Penelitian Terapan (Applied Research) : merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.
3. Penelitian Evaluasi (Evaluation Research) : adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) : merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
5. Penelitian Tindakan (Action Research) : adalah penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada.

Klasifikasi Penelitian menurut Metode:

1. Penelitian Survey : ialah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
2. Penelitian Ex Post Facto : adalah suatu penelitian untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Misalnya : penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu.
3. Penelitian Sejarah (Historical Research): adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Jumat, 11 Februari 2011 | By: Lusiana Indrasari

PROGRAM BUSWAY


Pada awal tahun 2004 pemerintah DKI bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta meluncurkan Program Busway untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Program busway ini menjiplak Program Pemerintah Bogota, Kolombia.
Bus Busway bernama Transjakarta. Bus ini mempuyai jalur khusus dari Blok M ke kota pergi –pulang. Jarak yang ditempuh kurang lebih 12,5 kilometer ditempuh dalam waktu 48 menit. Bus transjakarta ini bermesin Hino dan Mercedes.
Secara fisik, Bus Busway tidak jauh beda dengan bus-bus umum lainya, namun interior bus ini benar –benar istimewa. Bus yang harganya hampir Rp 1 milyar itu dilengkapi 10 kapak kecil ukuran 10 cm warna kuning.
Tulisan ”Pecahkan kaca dalam kondisi darurat” tertempel di kaca samping bus. Selain itu, tabung pemadam kebakaran, kotak P3K, dan dongkrak kecil tampak menjembul dari bawah kursi sopir.
Suara lembut seorang wanita dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris yang berasal dari layar petunjuk halte memberi tuntunan bagi para penumpang tentang nama halte yang akan di singgahi. Di samping layar, terpampang pula sebuah jam sebagai petunjuk waktu. Bus Busway memiliki enam pintu.


Dikutip dari Koran Tempo
Dengan perubahan seperlunya.

RADEN AJENG KARTINI


Kartini…
Engkau putra bangsawan
Dalam sinar matamu
Mencerminkan kecerdasan
Kartini…
Dengan gigih engkau perjuangkan
Engkau buka kesempatan
Kartini…
Persamaan derajat kau tegakkan antara pria dan wanita
Kini telah lahir srikandi-srikandi indonesia
Karini…
Pejuangan tak sia-sia
Emansipasi wanita kau wujudkan
Jasamu akan selalu dikenang



Karya : Lindef
Sumber: Aku Gemar Berbahasa Indonesia 5

KETIDAKSADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENYEBERANGAN dengan MENGGUNAKAN JEMBATAN


         Di kota besar banyak terdapat jembatan penyebrangan. Jembatan penyemberangan itu terbentang di atas jalan raya, terutama di jalan yang padat lalu lintasnya. Biasanya jembatan penyeberangan itu dibangun di dekat perkotaan, pusat-pusat pembelanjaan, dan juga di jalan lajur cepat.
Pengguna jalan banyak memanfaatkan jembatan penyeberangan lebih aman. Berbeda dengan menyebrangi di jalan raya, penyeberang jalan harus lebih waspada karena padatnya kendaraan yang berlalu lalang.
Jembatan penyeberangan banyak manfaatnya, diantaranya untuk melancarkan arus lalu lintas. Dengan menggunakan jembatan penyeberangan, pejalan kaki dapat leluasa untuk menyeberang. Tidak perlu takut tertabrak mobil atau kendaraan lainnya.
        Walaupun demikian, masih banyak jembatan penyeberangan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Mereka lebih suka menerobos jalan yang padat lalu lintas. Jembatan penyeberangan kadang kala disalahgunakan oleh pedagang kaki lima untuk berjualan. Kenyataan ini sangat mengganggu pengguna jalan. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat akan ketertiban lalu lintas perlu ditingkatkan.



KERAGAMAN BUDAYA di INDONESIA


          Indonesia merupakan bagian dari Negara-negara lain di dunia. Setiap Negara didiami oleh berbagai suku bangsa yang berbeda-beda. Selain budaya setempat, pada tiap-tiap negara juga terdapat budaya lain. Dengan demilkian, kita dapat mengenal dua jenis budaya, yaitu budaya asing dan budaya setempat.
Budaya asing memang bukan budaya kita, tetapi kita juga tidak dapat membendung masuknya budaya asing tersebut. Budaya asing ada yang sesuai dengan budaya yang kita miliki, tetapi ada juga yang tidak sesuai. Agar budaya kita terus berkembang, maka kita dapat mengambil budaya-budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
         Kita memiliki ragam budaya yangn beraneka ragam. Budaya tersebut tercermin di dalam bahasa daerah, kesenian daerah, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, senjata khas, alat musik tradisional, dan berbagai kegiatan lain yang bernilai seni.

RAGAM MUSIK NUSANTARA


Musik daerah nusantara beragam jenisnya. Masing-masing daerah memliki cirri khas tertentu. Berikut ini beberapa cirri khas musik daerah nusantara.

1. Musik Gong Luang

Musik gong luang berasal dari Bali. Instrumen utamanya adalah seperangkat gamelan yang diyakini bersifat sacral. Musi ini umumnya dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben).

2. Musik Cilokaq

Musik cilokaq adalah salah satu jenis music tradisional Lombok. Jjenis musiknya adalah musik orkestra dengan menggunakan vocal tunggal ataupun pasangan.

3. Musik Sasando Gong

Music sasando gong merupakan musik khas pula Rote, Nusa Tenggara Timur. Instrument utamanya adalah sasando gong, yaitu sewjenis alat musik petik yang terdiri dari sebatang bamboo sebagai tempat untuk menyangkutkan kawat halus untuk dipetik.

4. Musik Karang Dodou

Music karang dodou adalah music tradisional khas daerah Tanah Siang wilayah Barito Utara, Kalimantan Tengah. Musik karang dodou merup;akan jenis musik ritual yang biasanya dipakai pada saat upacara adat tertentu, misalnya acara memandikan atau member nama bayi (upacara “noka patti”), dan mengobati orang sakit keras.

5. Musik Syair Talimaa

Syair talimaa adalah salah satu syair yang cukup terkenal. Syair ini dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan-pertemuan kerabat sesepuh tanah mendalam di bumi Uncok Kapuas (Kalimantan Barat). Isi syair talimaa ini berupa pesan agar para generasi muda mempertahankandan melestarikan nilai kejayaan budaya bangsa nenek moyang.

6. Musik Gambang Kromong

Musik gambang kromong merupakan musik daerah Betawi. Musik ini telah mendapat cukup banyak pengaruh dari budaya Cina.

7. Musik Angklung Banyuwangi

Musik angklung banyuwangi adalah musik rekyat dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Nama angklung ini diambil dari salah satu perangkat musik yang dugunakan dalam mengungkapkan gending-gending banyuwangen. Alat musik ini terbuat dari bahan bambu yang ruasnya disusun deperti gambang Jawa dengan susunan nada slendro.

8. Musik Angklung

Musik angkllung adalah music yang terbuat dari bilah-bilah bambu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat daerah Jawa Barat (Sunda). Angkllung dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar. Susunan nadanya, yaitu 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.

JENIS MOTIF HIAS PADA KARYA SENI RUPA NUSANTARA


1. Keragaman Seni Rupa Nusantara
     Seni rupa merupakan ungkapan perasaan serta perwujudan gagasan yang diwarnai oleh nilai-nilai budaya nusantara. Seni rupa di setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan keadaan, kebiasaan penduduk, agama yang dianut, dan juga kehidupannya. Perbedaan ciri khas seni rupa di suatu daerah akan berpenngaruh terhadap perbedaan motif hias. Jadi, setiap daerah memiliki keunikan motif hias, baik dari tema, objek, simbol, maupun tekniknya.

2. Jenis Motif Hias Pada Karya Seni Rupa Nusantara
     Motif hias pada karya seni rupa nusantara beragam jenisnya. Motif hias tersebut dapat menggunakan berabagai ragam hias. Contohnya, motif binatang, motif yanfg menampilkan tubuh manusia, dan motif tumbuhan. Motif tumbuhan pada motif hias dapat berupa motif sekuntum bunga, sehelai daun, dan setangkai bungalengkap dengan daunnya atau tumbuhan yang merambat. Beragam jenis motif hias memiliki fungsi, yaitu :
a. Menghias bidang kosong pada karya seni rupa.
b. Fungsi simbolis.

3. Sikap Apresiasi terhadap Keunikan Motif Hias Karya Seni Rupa Nusantara
     Sikap apresiasi terhadap karya seni rupa adalah kemampuan untuk menikmati dan menghargai karya seni rupa melalui kegiatan pendalaman, penghayatan, dan pengalaman berkarya. Seseorang dapat mengapresiasi suatu karya seni, jiaka ia mengerti, memahami, dan dapat menilai melalui kepekaan dan rasa keindahannya.
Apresiasi seni dapat dilakukan secara bertahap, yaitu dengan cara mengamati terlebih dahulu, kemudian mengenali, dan menggunakan akktivitas indrawi melalui pengalaman berkarya.

Rabu, 09 Februari 2011 | By: Lusiana Indrasari

GLOBAL WARMING

Perubahan iklim yang dialami dunia ini semakin ekstrim yang ditandai dengan cuaca yang tidak menentu setiap harinya. Selain itu sering terjadi bencana alam di bumi ini yang sangat merugikan makhluk hidup di dunia. Hal tersebut dinamakan Global Warming. Global warming atau pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Hal ini disebabkan oleh kesalahan manusia sendiri yang tidak mementingkan alam semesta ini. Polusi udara adalah masalah utama yang menyebabkan bumi ini mengalami global warming. Penyebab polusi udara ini diakibatkan oleh banyak sekali orang di dunia ini yang memakai kendaraan beroda empat. Oleh sebab itu asap knalpot yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan menyebabkan polusi udara. Akibat-akibat global warming yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
         Banyak hal yang menjadi penyebab global warming. Sedikit yang kita lakukan jika tidak ada pengetahuan dan kesadaran dari kita akan menyebabkan bumi akan semakin hancur oleh pemanasan global. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini. Diantaranya kita dapat melakukan hal kecil dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh besar untuk mengurangi global warming, yaitu :
  • Turunkan suhu AC Anda.
  • Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
  • Gunakan pemanas air tenaga surya.
  • Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
  • Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa, dan mengurangi global warming.
  • Maksimalkan pencahayaan dari alam.
  • Hindari posisi stand by pada elektronik Anda!
  • Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
  • Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut!
  • Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
  • Gunakan kertas lebih sedikit. Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo.
  • Gunakan e-banking. Memaksimalkan penggunaan e-banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda.
  • Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll).
  • Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat!
  • Kurangi perjalanan bisnis Anda.
  • Jangan membeli bunga potong.
  • Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
  • Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
  • Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
  • Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
  • Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
  • Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol, yang memacu terjadinya global warming.
  • Makan siang di kantor. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).
  • Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
  • Gunakan gelas yang bisa dicuci.
  • Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda, dan pastinya mengurangi global warming.
  • Tanam pohon setiap ada kesempatan.
  • Kurangi konsumsi daging.
  • Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
  • Beli produk lokal
  • Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
  • Beli dalam kemasan besar.
  • Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
  • Hindari fast food.
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
        Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
        Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
2. Efek umpan balik
         Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Dampak Pemanasan Global
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
         Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
        Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
        Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
2. Suhu Global Cenderung Meningkat
        Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
3. Gangguan Ekologis
        Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.